Mimpi papa 2016

JANUARI 

11 Januari 2016

Pagi mama bercerita kalau mimpi mau nyekar, tetapi yang dituju itu di makam klonceng (makam keluarga papa) bukan makam papa saat ini di delta praloyo. Dan kita semua ada disana termasuk Yeni dan keluarga, juga ada Tinuk (banyak anggota keluarga). Kita semua bersiap berdoa, tetapi mbak Ice memindahkan barang2 turun (asumsinya, kalau mbak ice pindahkan kita gak tau kita nyekar siapa).  Lalu mama berdebat dengan mbak Ice tentang hal tersebut, dan ada penjual bungan untuk nyekar (bunga warna kuning) yang melempar bunga tersebut ke mama karna merasa kesal tidak diperhatikan dan tidak dibeli.

"saat itu mama bercerita kalau wak Ko dulu pernah dapat pesan dari papa sewaktu opname di RS Darmo, kalau ada apa-apa minta dimakamkan di Pandaan (kluncing)."


16 Januari 2016
Pagi-pagi elly bercerita semalam mimpi gak karu-karuan, dia cerita kalau papa tiba-tiba pulang "lho papa" kata elly, lalu kita semua pergi jalan-jalan dan sepulangnya papa mengemas baju-bajunya yang kata mama "papa mau nginap dirumah saudaranya, udah lama gak ketemu" katanya.

17 Januari 2016
Baru kali ini tidur siang setelah jalan-jalan pagi sambil cari sarapan dan sekalian ganti oli. Siang itu aku mimpi telp engku dan meminta kerumah untuk membicarakan masalah pemindahan makam papa.
Sewaktu engku datang kerumah papa sudah ada dirumah bermain dengan tiara, beliau mendorong dengan stroller hingga dapur dan kembali lagi, dalam hati berkata "trima kasih Tuhan inilah kebahagiaan" aku tidak mau bertanya papa tentang meninggal karna aku takut papa hilang lagi.
Dan engku bertanya "mau ngomong apa den...?" aku bingung jawabnya dan mencoba mengalihkan perbincangan dengan membelikan rujak (biasanya kalau engku datang dibelikan rujak sama papa). Dan aku pergi beli rujak sepulangnya aku lihat engku tidur di kamar belakang yang sekarang dibuat dapur tetapi seperti pura2 karna matanya terbuka dan tertutup setelah aku datang. Lalu aku pergi kejuru kunci makam papa menanyakan tentang cara2 kalau pindah (aku tahu kalau makam itu kosong dan hanya pura2 menanyakan). Kemudian aku pergi lagi ke ario (jasa pemakaman) aku tanya tentang biaya pemakaman dan mereka menanyakan ktp orang yang mau dimakamkan dan aku beri ktp papa setelah dilihat mereka mengatakan kalau orang ini kan udah meninggal dan aku berkata bohong "dulu meninggal sebelum dikuburkan hidup lagi" setelah itu aku pergi.
Dan tiba2 aku bersama istri, ceilo dan tiara tunggu angkot mau pulang didekat rel bawah fly over buduran, kita mengharapkan ada angkot dari arah sidoarjo putar lewat bawah, karna lama menunggu dan tidak ada kita berjalan dibawah fly over naik angkot dan terbangun.


Februari

25 Februari 2016 (kamis kliwon)
Mama bermimpi papa ada dirumah dan ada teman papa naik sebuah mobil sedan warna puti kerumah dan parikirnya "keren" kata mama. Mobilnya maju dan parkir mundur dengan cepat diteras (garasi rumah) dan dibelakangnya ada teman papa naik mobil seperti mobil carry hijau. Jadi halaman rumah bisa untuk parkir dua mobil dan yang turun orang agak gemuk lalu berlangkulan dengan papa (seperti teman lama yang lama tidak bertemu).
Pengendara sedan putih tidak terlihat turun,
Kemudian papa masuk dan minta mama buatkan minum dengan isyarat ibu jari yang diarahkan kemulut, lalu mama keluar beli es batu lalu terbangun.
Keadaan rumah seperti yang sekarang ini (setelah renof), dan mama melihat papa wajahnya tidak jelas dan teman papa juga tidak terlihat wajahnya.

Note: Keesokan harinya teman papa Pak Erwin meninggal


MARET

07 Maret 2016 Minggunya tanggak 06 Maret 2016 selesai nyekar dengan lihun dan anak2 nya sepulang gereja.

 

Mama bermimpi dibilangi almarhum bapak Jani (kakak ipar Mamet dan bapak mbak Yayuk, mas Budi,dll) kalau makam papa dibongkar sendiri dari yang semula tinggi "tidak sesuai dengan yang ada" menjadi lebih pendek dan ada manik2 seperti yang biasanya ada dimakan china. Dan letak makam papa bukan seperti yang di praloyo, letaknya seperti didepan rumah mbak Yayuk dan ada pertigaan kecil menuju perumahan dan jalannya naik.


21 Maret 2016
Waktu itu terlihat papa duduk dimeja makan, tetapi letaknya meja makan yang sebenarnya adalah mesin cuci dan depan mesin cuci itu tempat papa dijemput malaikat (pict). Papa terlihat diam saja tidak bergerak ataupun berbicara, dan Ceilo mondar mandir kesana 2x tetapi tidak melihat papa.
Kataku: Ceilo itu kan opa
Ceilo : Mana – mana… (padahal ada disamping kirinya)
Ceilo menghadap selatan arah masuknya baju kemesin cuci sedangkan papa menhadap barat hadap meja makan.

Aku tahu kalau beliau sudah meninggal dan dalam benakku aku akan kuat angkat karna pasti ringan (udah meninggal). Dan papa aku angkat beliau dengan posisi duduk dan sewaktu aku angkat beliau tidak bergerak sedikitpun jadi seperti mengangkat gambar lalu aku bawa ke Tiara yang saat itu ada di kamar depan (kmr depan). Pa ini lho Tiara sudah besar sekarang “kataku”. Dan besoknya 22 Maret 2016 keluarga dari wak De (jakarta) dan Pandaan datang kemakam papa.


21 April 2016
Aku bermimpi kita mama, lihun dan aku berada di camp besar beratap kain warna putih untuk pengungsian daerah perang seprti di Arab, tiba2 ada serangan tembakan dari pesawat terarah di camp kita sebagian orang pada lari kebingungan dan ada satu orang yang hanya diam dan pasrah, dan aku santai saja sambil lihat orang berlarian.
Kemudian kita diangkut dengan mini bus, mama, lihun dan aku duduk didepan dan ada dua orang yang tidak kebagian tempat lalu mama menggeser2 kita sehingga tempat itu cukup untuk satu orang lagi dan ditempati oleh orang perempuan, sedangkan yang setunya cowok, dia mengikuti kita sambil berlari dan akhirnya mendapat ruang juga di barisan belakang.
Aku melihat supir itu seperti orang India dengan kumis tebal dan pakai sorban khas orang India kulit gelap, tetapi aku merasa itu adalah papa.
Saat dimimpi itu aku dan lihun masih kecil2 “SD”, lihun saat itu mengenakan baju merah kembang2 kecil dan celana panjang dengan motif yang sama dengan rambut seleher dan aku pakai hem warna putih celana hitam seperti foto yang ada di rumah Mak Beka.
Dalam perjalanan aku sangat ingin memfoto karena aku tau itu diluar negri, aku lihat kanan kiri untuk melihat perbedaan.
Tepat satujam perjalanan kita berhenti didepan rumah orang, aku tanya kenapa berhenti. Kata papa sudah aturan satujam perjalanan harus berhenti dulu (dalam hatiku, berkata “benar2 disiplin orang luar negri” padahal situasi sedang genting masih taat aturan”)
Saat aku turn papa berkata “lihat ada bintang2 film hollysood turun” dan keluarlah orang2 yang naik mini buss kita dengan baju seksi lalu mereka pada mandi disungai bersama warga setempat.
Mama, lihun dan aku melihat lihat halaman sebelah rumah dan terlihat tanah lapang dari jauh terlihat macan loreng semakin mendekat dan aku mengambil 2 batu sebesar genggaman dan 1 batu agak pipih lebih besar dan aku lempari macan itu biar gak mendekat, tetapi macan malah berlari mendekat sampai batuku habis, aku meminta agar mama dan lihun cepat2 lari, tetapi mereka berlari sebentar lalu melihat aku berteriak lagi dan mereka berlari lalu berhenti lagi. Lalu papa datang dan bergulat dengan macan tersebut dan aku masih suruh mama dan lihun agar tidak melihat dan berlari saja cari tempat aman. Papa masih bergulat dengan macan tersebut lalu mengusap2 kepala macan tersebut sehingga macan tersebut menjadi jinak dan tunduk pada kita. Kata papa “kalau ada macan gosok2 aja kepalanya nanti dia akan jinak dan tunduk pada kita”


19 Mei 2016
Setelah bagi-bagi bancaan untuk orang kampung "mengenang 2 tahun papa, mama bermimpi kalau beliau diantar papa doa dirumah bu Martono (gudeg), naik inova coklat punya kita dulu. Mama turun dulu dan papa parkir mobil, namun setelah ditunggu lama dan doa gak konsentrasi karna tunggu papa, papa gak datang2 hingga doa selesai dan semua orang habis papa belum juga datang dan mama kebingungan kemudian terbangun jam 03:00 dini hari.



21 Mei 2016
Kita habis doa dirumah untuk mengenang 2th papa, mama bermimpi kalau beliau kegereja sendirian dan tasnya hilang, gereja udah sepi lalu mama masuk terus.
Mama melihat para malaikat datang berbaris dilantai dengan posisi kaki nekuk untuk latihan koor, kemudian mama ketemu suster sangat tua beliau orang Belanda mama bilang kalau tasnya hilang. lalu suster tersebut mengumumkannya dan keluarkan barang-barang orang yang tertinggal namun tasnya belum juga ketemu.
Lalu mama pulang dalam perjalanan dikejar orang gila (mama paling takut orang gila) mama lari, dan ada orang yang mau jambret mama lari meloloskan diri, kemudian mau naik angkot disitu banyak copet juga.
(Lokasi benar2 seperti digerja biasanya dan jalan menuju rumah pun juga sama seperti biasanya).
Mama bercerita sambil menangis katanya beliau sudah benar2 ditinggal papa, kalau ada papa gak mungkin sampai setakut itu, biasanya kalau ada hal-hal semacam itu papa bisa atasi.

09 Juni 2016
Hari kamis kita seperti naik mobil mpv 12 seat besar dengan sarung jok putih biru didalamnya ada aku,ceilo,tiara,elly,mama dan beberapa orang lagi (sepertinya keluarga sendiri namun gak jelas) dan papa sebagai pengemudinya. Kita semua mau pergi gak tau kemana yang pasti sangat menyenangkan.


18 Juni 2016
Sabtu dini hari sekitar pukul 04:00 aku terbangun karna mimpi mama sedang sakit dan tinggal dirumah kecil sepertinya rumah mbah Samat, kita menangisi seolah gak percaya kalau papa telah tiada.

20 Juni 2016
Saat itu Tiara gak jadi tidur sama mama (oma) dikamar belakang, dan mama bermimpi papa tidur dibawah kasurnya dengan memakai celana panjang tetapi tidak pakai baju. Dan ada pak Kusnul (tukang) mondar mandir depan rumah sama istrinya cari barang bekas yang gak terpakai, kemudian papa menemuinya.
Dan mama terbangun jam 03:00 dini hari.

13 Juli 2016
Semalam mama bermimpi seakan akan diajak papa pindah kerumah besar, katanya rumahnya ada sembilan kamar dan kata mama "buat apa kita rumah besar, kos-kosan ya buat apa..."

16 Juli 2016
Mama cerita kalau mimpi bertemu papa dan diajak pindah rumah yang besar dengan sembilan kamar mama menolak "buat apa pa kita rumah besar-besar" karena mama menganggap hanya mereka berdua yang menempati.

Kalau dihitung pas untuk kita semua:
1 Mama + Papa
2 Yeni + Yudhis
3 Elly + Deni
4 Yoshua
5 Theo
6 Ceilo
7 Tiara
8 Shan
9 Zhen

29 Juli 2016
Yeni face call dengan mama cerita kalau sewaktu di Yerusalem 
 



Yeni doa pada bunda Maria kalau udah lama gak mimpi papa dan pengen mimpi papa, malam itu Yeni mimpi papa pakai kaos lengan pendek dan seakan akan bicara "kalau disuruh kembali lagi papa gak bisa" dan Yeni seperti minta maaf  ke papa.

29 Juli 2016
Aku bermimpi beli motor CBR 250 aku dan Elly ke shoroom dan bayar cash, aku pilih warna merah. Dan setelah dirumah aku taruh di garasi motor, kemudian aku nonton TV ternyata CBR yang aku mau belum launching aku sempat kecewa kemudian aku ganti knalpotnya. Setelah itu papa yang berbaju hem hitam lewat sambil melihat sebentar ke arah motor, dan aku tanya i "nyoba ta pa...?, dan papa jawab "lha opo"

30 Juli 2016
Aku mimpi sama papa main bulutangkis diteras rumah mak Mugik.
ilustrasi


9 Agustus 2016
Mama terbangun +/- jam 22:00 karena tangisan Shan Zhen beliau bercerita barusan tidur sebentar mimp papa. Papa punya warung gedek jelek, mama datang kewarung itu tapi tau itu warung papa bukan warung mama, mama lihat didalamnya pengen tau papa jualan apa. Disitu mama lihat papa jual gethuk telo, serawut, dan lontong tapi lontongnya cuma lontong aja gak ada pasangannya.
Dan ada orang yang masuk lalu keluar lagi karena gak tau mau beli apa karna jualannya kurang menarik dan warungnya juga jelek.
Kemudian ada orang perempuan tua-tua ajak mama sepedaan karna orang yang satunya tidak datang (seperti sudah dihitung jumlah orang yang ikut), mama menolak karena kakinya kan sakit. Lalu datang orang yang satu lagi dia rencana gak jadi ikut karena mama diajak, lalu ada satu orang yang ngomong, ibu ini gak jadi ikut.
 



18 Agustus 2016
Entah jam berapa aku mimpi papa bantu bikin susu buat Shan dan Zhen dikamar. Saat itu mereka menangis bersama. Dalam kamar ada Elly gendong baby dan aku pun juga sedang gendong, papa dengan menggunakan kaos ME kuning (yang aku simpan) dan celana pendek hitam. Papa buatkan susu mereka dikamar yang saat itu memang perlengkapan susu ada dikamar biar gak mondar-mandir.
Dalam hati sempat sedikit terbesit (bisa gini lho kembali). Keesokan harinya mama antar Tiara sekolah dan bertemu mbak Ice, dia cerita kalau semalam    mimpi papa bantu buatkan susu si kembar.

Kamar 19 Agustus 2016
                                                                                                                                           








25 Agustus 2016
Aku bermimpi papa diajak rundingan masalah rumah TT dengan Yudhis, kata Yudhis: ini pak saya kasih jendela dibawah (ruang tamu lantainya dikasih jendela) ini biar sirkulasi udara bagus, bagaimana pak?, papa tidak menjawab.
Disitu juga ada mama tapi mama tidak semeja dengan papa dan Yudhis.

Meja seperti ini tapi lebih kecil
berbentuk segi enam

     
 26 Agustus 2016
Antara sadar dan tidak saat itu aku masih terjaga dan telinga serasa panas aku biarkan tiba2 aku berada dikapal kayu kecil disebuah sungai sangat besar dan arus tenang dipedalaman hutan. Dari jauh aku melihat papa telanjang bulat ditebing dan kapal menuju kesana, sesampai disana ternyata ada perkampungan tetapi aku tidak melihat adanya banyak rumah hanya ada satu rumah kayu yang lumayan luas.
Aku cari papa dan terlihat beliau memakai kaos putih garis hitam, aku melihat beliau bermain bersama sekitar 12 anak kecil cewk & cowok  bermain lompat dari rumah tersebut ke sungai.
Aku panggil "pa... papa...", Ceilo dan Tiara pun panggil-panggil "Opa... opa..." tetapi papa seoalah tidak mengenal kita dan mengabaikan kita walau lewat depan kita.
Lalu aku tersadar karena tangisan Shan / Zhen.


13 September 2016

Mobil carry hitam (punya papa dulu) aku biarkan dalam kondisi menyala didepan rumah dan aku tunggal masuk sebentar, sewaktu aku keluar mobilnya hilang. Aku tanya Agus tukang bakso yang mangkal depan rumah Novan katanya “iyo di gowo wong”, sedangkan papa lagi main gaple di rumah pak Dji. 

Aku kejar sampai jalan raya udah gak ada dan aku bingung pilih kejar kiri atau kanan dan aku putuskan kejar sebelah kiri arah Sepanjang sampai tembus putar Sidoarjo belum ketemu. 
Di daerah tempat biasa beli bunga untuk nyekar papa hampir tabrak orang karena lihat mobil carry yang bukan mobil papa.

Masih sambil mengdarai avanza aku pulang, sampai rumah jam 1 malam dan papa sudah menunggu didepan pagar rumah, aku masukan mobil ke garasi dan papa pinggirkan motor agar muat.

Yang ada dalam pikiranku (kok aneh ya biasane kan kalau ada mobil motornya mepet tembok, ini masih longgar).
Setelah aku turun kata papa yang pakai kaos putih bilabong berkerah katanya   “malem e rek, kemana ae”, trus aku bilang mobil carrynya dicuri orang, dari situ aku mulai sadar kalau mobilnya udah lama terjual (kalau sekarang sekitar 18th yang lalu) tetapi papa tidak menjawab.
Kemudian mama keluar (masih sampai teras) ngomong “pa medeni ada yang telp”
sambil agak emosi (dalam hati, siapa berani ganggu papa), aku yang menjawab “sini aku ae sing terima”.
kata mama “Ngawur ae ini cari papa”.
Kemudian aku terbangun karena tangisan Shan / Zhen jam 02:30 


14 September 2016

Aku pergi bertiga sama papa & mama naik mobil, sepertinya ke Malang. Kita cari2 jalan tol tidak ketemu akhirnya berhenti diperkampungan sepi disitu aku turun dan cari2 orang.
Dan bertemu disebuah rumah, disitu aku lama karena dijamu dan ditunjukan arah.
Lalu aku kembali kemobil, dalam perjalanan aku melihat pantai indah sekali ada bintik warna – warni.
Aku melihat dipembatas pantai (seperti kolam kecil, batas antara laut dan halaman rumah orang). Aku dekatin ternyata bintik warna warni itu adalah keong yang beraneka ragam dan warna. Dalam hati kalau Ceilo Tiara ikut pasti senang. Kemudian aku lanjutakn perjalanan ke mobil, disana mama masih didalam mobil sambil berkata “suwe ne rek sampai 1jam” padahal udah 2jam lebih. Kemudian papa tanpa berkata apa apa papa masuk dan duduk dibangku supir.

18 September 2016
Mama bermimpi mau naik angkot ternyata supirnya papa dan keneknya Parman (tetangga lama, masih hidup / tidaknya tidak tahu) kata mama "lho papa...", mama mau naik ambil sandal dulu lalu papa kabur. Disitu papa terlihat tua dan kurus.

21 September 2016
Mama bermimpi mau ketemuan sama papa, mama lagi gendong Shan / Zhen melewati tempat-tempat angker dan melewati orang2 yang tidak dikenal, sambil jalan mama berucap "permisi anak putene mau lewat...". Belum sampai ketemuan mama udah terbangun.


18 November 2016
Aku mimpi papa pakai baju garis2 biru celana pendek mau perbaiki antena tv, tetapi beliau naiknya lewat sisi selatan rumah, biasanya kalau naik genteng lewat sisi tengah atau utara rumah (dalam hati apa kl orang setelah meninggal jadi lebih kuat).
Belum sampai ujung genteng, genteng yang habis diinjak runtuh dan tangan papa hanya satu yang bisa buat bertahan, aku sempat berfikir nanti kalau jatuh aku tangkap, tetapi ada juga kepikiran mending pakai kasur jadi lebih aman. Papa belum terjatuh aku terbangun karna dibangunkan Elly, Shan dan Zhen nangis bareng.

23 November 2016
Mama bermimpi pergi sama papa ke persekutuan doa dirumah P'Sugiman (ini tempat doa papa yang semalam sebelum papa meninggal) pakai baju garis-garis coklat dan rapi. Mama mau kekamar mandi sebentar, pas balik papa sudah tidak ada.

25 November 2016
Mama mimpi papa dalam keadaan telanjang seperti pingsan atau meninggal di keluarga mertua Liehun. Disitu papa diwaslap dengan keluarga mertua Liehun gak tau Liehun sendiri atau orang lain (tidak terlihat).


25 Desember 2016
Pada tanggal ini hari ketiga aku sedang sakit diare yang lumayan parah, aku bermimpi papa pijit kakiku di kamarku dengan model susunan kasur yang sama persisi saat ini. Lalu papa bilang "kok gelap ya" lalu tangan papa mencoba nyalakan lampu tidur yang menempel dan tidak nyala  aku jawab "iya lampu mati be e pa, tapi sebelah nyala" sambil aku periksa mcb depan. memang saat itu dalam mimpi semua gelap seperti lampu mati tetepi dari glass block kamar terlihat cahaya dari rumah sebelah. Sewaktu nyalakan mcb Ceilo ikut kedepan dan ajak aku jalan-jalan. Disekitar mushola dekat rumah banyak sekali anak2 seperti habis ngaji padahal itu sudah jam 1 dini hari, dalam pikiranku terlintas mungkin ngaji sampai tengah malam biar besoknya anak2 gak keluyuran karena kan liburan.

26 Desember 2016
Aku bermimpi saat itu papa bilang ke mama, "kita emang harus e pisah", jawab mama "ya wes pisah ae". Lalu aku antar mama kesuatu tempat dengan naik motor setelah beberapa jauh mama lihat papa dipinggir jalan sedang duduk diatas motor (menunggu mama lewat sepertinya) dan mama melihatnya lalu bilang ke aku "itu papa... itu papa..." lalu aku putar arah balik menuju papa dan papa juga sewaktu lihat mama langsung kejar kita. Mama sama papa saling tersenyum bahagia dan aku tinggal, kemudian aku dengar suara Tiara menangis sambil berkata "oma jangan meninggal berkali - kali" dan masih dalam mimpi aku mendengar tangisan Tiara dari kamarku yang letaknya bersebelahan.
Jalannya seperti ini cuma saat itu seperti menjelang malam

0 komentar:

Posting Komentar

 
;